Prodi Teknik Tenaga Listrik ITB Mendapat Alat Canggih Hardware-in-the-Loop Hibah dari PT. PLN
Prodi Teknik Tenaga Listrik ITB kedatangan alat Hardware-in-the-Loop pada Rabu, 30 Desember 2020. Alat tersebut bernama OPAL-RT, merupakan hibah dari PT. PLN (Persero) dalam rangka 100 tahun pendidikan teknik di Indonesia.
OPAL-RT yang memiliki tipe OP5707, RCP/HIL FPGA-Based Real-Time Simulator tersebut adalah sebuah alat yang dapat digunakan untuk simulasi secara real-time yang banyak diadopsi di dunia industri dan akademik. Alat ini memiliki fungsi utama sebagai alat untuk pengaplikasian Hardware-in-the-Loop (HIL). HIL merupakan mekanisme yang dapat menguji performa suatu alat dengan mensimulasikan keadaan nyata yang akan dihadapi oleh alat tersebut. Dengan mekanisme HIL, kita dapat dengan mudah menjalankan ribuan skenario yang mungkin untuk menguji suatu alat tanpa harus mengeluarkan biaya dan waktu untuk membuat fasilitas pengujian fisik yang sebenarnya.
Alat simulasi OPAL-RT ini banyak digunakan di bidang sistem tenaga listrik, dirgantara, otomotif, minyak dan gas, dan sistem industri elektro-mekanis lainnya. OPAL-RT OP5700 memiliki kemampuan untuk mensimulasikan sistem, sambil menawarkan input-output yang diperlukan untuk memasukkan berbagai macam jenis perangkat keras ke dalam loop.
“Pada Prodi Teknik Tenaga Listrik, mata kuliah yang dapat menggunakan alat ini cukup luas, namun umumnya OPAL-RT ini bisa digunakan untuk simulasi algoritma-algoritma kendali di microgrid dan sistem tenaga, kestabilan sistem, proteksi sistem tenaga, dan interaksi alat-alat elektronika daya dengan sistem tenaga listrik,” ujar Dr. Kevin Marojahan Banjarnahor, yang merupakan salah satu dosen Prodi Teknik Tenaga Listrik.
Selain itu, banyak penelitian yang dapat memanfaatkan alat ini, diantaranya mengenai proteksi sistem tenaga, termasuk advanced defense scheme (ADS) dan juga mengenai resilient microgrid yang mampu bertahan stabil di tengah-tengah tingginya integrasi energi baru terbarukan yang variabel.
“OPAL-RT akan mampu menjembatani simulasi sistem tenaga listrik yang sering kali berbasis simulasi komputer 100% dan tidak dilakukan secara real-time. Sekarang, simulasi komputer dan interaksinya dengan perangkat keras terkait, baik secara komunikasi maupun secara power exchange, dapat dilakukan secara real-time sehingga simulasi sistem tenaga menjadi lebih nyata,” tambah Pak Kevin sebagai penutup.