Seminar Tol Listrik Indonesia: Solusi Peningkatan Bauran Energi Terbarukan Indonesia
STEI ITB melalui agenda Bincang Akademik dan Riset STEI (BINAR STEI) mengadakan yang bertemakan Tol Listrik Nusantara: Indonesia Supergrid. Seminar tersebut dilaksanakan secara daring pada tanggal 27 November 2020 melalui Zoom Meeting. Seminar yang diikuti hingga 230 peserta tersebut dibawakan oleh Prof. Dr. Ir. Pekik Argo Dahono yang merupakan profesor dari kelompok keahlian ketenagalistrikan STEI ITB. Selain itu, seminar ini dimoderatori oleh Dr. Ir. Nanang Hariyanto, MT. yang merupakan ketua laboratorium sistem tenaga dan distribusi elektrik ITB.
Pada seminar ini, Prof. Pekik mengutarakan gagasan pembuatan jaringan listrik yang menghubungkan kelistrikan di seluruh pulau besar di Indonesia. Gagasan tersebut dilatarbelakangi oleh pemerintah Indonesia yang telah membangun Palapa Ring (Tol Telekomunikasi) dan Tol Laut yang bermanfaat untuk meningkatkan konektivitas antar pulau. Apabila Indonesia membangun tol listrik yang menghubungkan banyak pulau besar, maka sistem tenaga listrik indonesia dapat semakin efektif. Selain itu tol listrik juga dapat bermanfaat untuk meningkatkan reliabilitas dan resiliensi sistem tenaga listrik.
Hal utama yang diutarakan oleh Prof. Pekik adalah tol listrik ini bermanfaat untuk berbagi sumber energi terbarukan di Indonesia. Hal tersebut dapat mendukung Indonesia yang telah ikut menandatangani Paris Agreement, dimana janjinya adalah untuk mengurangi polusi CO2. Indonesia memiliki target bauran energi terbarukan sebesar 23% di tahun 2025. Namun seperti yang diutarakan dari Prof. Pekik, banyak orang yang pesimis hal tersebut dapat dicapai, mengingat saat ini bauran energi terbarukan masih 13%.
Kendala utama yang menyebabkan sulitnya meningkatkan bauran energi terbarukan di Indonesia adalah sumber energi yang jauh dari lokasi beban. Semisal sumber energi air banyak di daerah Papua dan Kalimantan Utara. Kemudian sumber energi surya banyak terdapat di daerah Nusa Tenggara. Namun lokasi beban saat ini masih didominasi di daerah Jawa. Dengan adanya tol listrik, sumber-sumber energi tersebut dapat dimanfaatkan dan target bauran energi terbarukan di Indonesia akan mudah untuk dicapai.
Seminar ini juga dihadiri oleh Prof.Dr.Dipl.Ing.Ir. Reynaldo Zoro. Pada seminar ini, Prof. Zoro mengatakan bahwa gagasan tol listrik ini merupakan gagasan yang bagus, namun beliau berpesan untuk turut mengkaji pengaruh dari dari fakta bahwa Indonesia merupakan negara tropis dan kaya akan fenomena sambaran petir. Seminar ini kemudian ditutup dengan foto bersama yang dilakukan secara daring.